SELAMAT DATANG DI BLOG ABDUL HALIM

Empat Level Membaca Al-Quran

Empat Level Membaca Al-Quran


Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)
“Bacalah…”, “Iqra’…” Perintah pertama, wahyu pertama, dan kunci pertama Allah ajarkan untuk Nabi Muhammad SAW dan Umatnya. Apa artinya?
Ada arti yang luar biasa strategis diinginkan dengan agama Nabi Muhammad SAW ini. Untuk bisa lebih memahami pentingnya perintah membaca ini, mari kita bandingkan Umat Muhammad dengan umat-umat sebelumnya.
Untuk meyakinkan membuat Fir’aun dan kaum Nabi Musa, Allah menunjukkan kemukjizatan yang irasional, yaitu tongkat yang dapat berubah menjadi ular. Nabi Isa, Allah berikan kemampuan menghidupkan orang mati, membuat orang buta bisa melihat, menyembuhkan penyakit lepra yang di kala itu tidak dapat disembuhkan sama sekali. Bagaimana dengan Umat Muhammad SAW? Rasulullah bersabda:
“Tidak seorang nabi pun melainkan diberikan (mukjizat) yang membuat manusia beriman terhadap hal-hal seperti itu. Sedangkan yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang diwahyukan kepadaku. Dan aku berharap menjadi (nabi) yang paling banyak pengikutnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Mukjizat Nabi Muhammad SAW bukan hal-hal yang irasional. Nabi Muhammad mengajak umat manusia beriman atas dasar kerja akal dan proses berpikir rasional. Mari renungkan perintah Allah untuk membaca tersebut:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan pena, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Apa yang diperintahkan untuk dibaca? Tidak disebutkan dalam ayat tersebut. Karena yang lebih penting adalah bagaimana proses membaca dilakukan. Sangat banyak hal-hal yang harus dibaca. Supaya proses membaca menjadi efektif dan bermanfaat, Allah ajarkan adalah bagaimana kita membaca. Karena itu secara gamblang Allah jelaskan how to-nya: “Bacalah dengan nama Sang Pencipta.” Proses membaca yang bermanfaat yang mendorong pada keimanan kepada Sang Pencipta. Kegiatan membaca yang efektif adalah membaca yang dimulai dengan keberkahan iman kepada Allah. Allah yang menciptakan manusia. Allah merupakan sumber ilmu. Allah yang dengan murah hati memberikan karunia-Nya kepada hamba-Nya.
Bahan bacaan yang paling baik adalah al-Qur’an. Kualitas bahan bacaan selalu ditentukan oleh kualitas sumbernya. Membaca tulisan yang dikarang seorang pakar di bidangnya tentu jauh bermanfaat dibandingkan tulisan yang dikarang oleh orang awam.  Lalu bagaimana dengan bahan bacaan yang berasal dari Sang Pencipta Langit dan Bumi?
Membaca al-Qur’an berarti mengkonsumsi informasi yang paling berkualitas yang ada pada umat manusia. Membaca al-Qur’an berarti menyerap ilmu yang paling tinggi yang mungkin diraih manusia. Membaca al-Qur’an berarti melakukan peningkatan cakrawala dengan sarana terbaik. Membaca al-Qur’an berarti meningkatkan kualitas diri dengan nara sumber yang paling ideal yang tidak terbayangkan ketinggian kualitasnya.
Ada empat level dalam membaca al-Qur’an. Semuanya penuh berkah dan manfaat. Semakin tinggi level membaca seseorang, semakin besar manfaat yang diperoleh.
Level Pertama: Mengucapkan al-Qur’an dengan Benar
Rasulullah SAW, para sahabatnya dan para ulama sangat memberikan perhatian yang besar terhadap bagaimana mengucapkan lafazh-lafazh al-Qur’an secara baik dan benar. Karena bentuk ideal transfer informasi adalah penyampaian redaksi secara tepat. Kesalahan pengucapan berakibat buruk pada proses transformasi informasi. Kalimat-kalimat ilahi dalam al-Qur’an bukan saja memuat informasi dan ajaran kebenaran dan keselamatan, tetapi juga memuat keindahan bahasa, ketinggian kualitas sastra, serta keagungan suasana ilahiyyah. Karena itu dalam membaca al-Qur’an sangat dianjurkan untuk memperhatikan adab-adabnya, seperti harus dalam keadaan suci, berpakaian menutup aurat, membaca dengan khusyu’, memperindah suara semampunya, dan memperhatikan tajwidnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Perindahlah al-Qur’an dengan suara kalian.” (HR Abu Daud, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Al-Qur’an adalah kata-kata dari Allah yang Maha Indah, karena itu semaksimal mungkin kita menerjemahkan keindahan tersebut dengan cara kita membaca. Meskipun demikian bukan berarti mereka yang tidak mampu mengucapkan al-Qur’an dengan fasih mereka tidak boleh membaca al-Qur’an. Cukup bagi seorang mukmin untuk berusaha sesuai dengan kemampuannya. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang mahir membaca al-Qur’an, bersama dengan malaikat yang mulia dan berbakti. Sedangkan orang yang membaca al-Qur’an terbata-bata dan mengalami kesulitan (mengucapkannya) dia mendapatkan dua pahala.” (HR Muslim)
Subhanallah, ini adalah kemurahan Allah SWT. Yang membaca al-Qur’an dengan penuh kesulitan dan terbata-bata Allah justru memberi dua pahala, yaitu pahala mengucapkan al-Qur’an dan pahala menghadapi kesulitan. Meskipun demikian yang mahir tetap mendapatkan kelebihan derajat yaitu kemuliaan bersama dengan para malaikat.
Level Kedua, Membaca dengan Pemahaman
Maksud dari semua perkataan adalah pemahaman terhadap makna dari perkataan tersebut. Demikian juga al-Qur’an. Allah menurunkan al-Qur’an kepada umat manusia bukan sekadar dibunyikan tanpa dipahami. Al-Qur’an bukanlah mantera-mantera yang diucapkan dengan komat-kamit. Al-Qur’an adalah petunjuk. Dan al-Qur’an tidak akan menjadi petunjuk jika maknanya tidak dipahami. Allah mengecam Ahlul Kitab yang merasa memiliki kitab suci tetapi tidak mengetahui isinya, Allah berfirman:
“Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al kitab (Taurat), kecuali angan-angan belaka dan mereka hanya menduga-duga.” (QS.Al-Baqarah: 78).
Allah menyebut Ahlul Kitab sebagai “ummiyyin” padahal mereka mampu membaca dan menulis, tetapi karena mereka tidak mengetahui isi Kitab Suci mereka Allah menyebut mereka sebagai buta huruf. Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa makna kata “amani” artinya membaca. Berdasarkan tafsir ini, kita memahami bahwa membaca saja tidak membuat kita mendapatkan hidayah jika kita tidak memahami dan mengetahui makna kalamullah.
Untuk memahami al-Qur’an tentu saja perlu mempelajari bahasanya. Bagi yang tidak mengetahui bahasa Arab, membaca terjemahan atau tafsir berbahasa Indonesia bisa dijadikan pengganti sebagai langkah darurat. Saya katakan itu adalah langkah darurat, karena ketinggian bahasa al-Qur’an tidak mungkin diterjemahkan ke dalam bahasa apapun. Terjemahan al-Qur’an hakikatnya hanyalah terjemahan dari pemahaman sang penerjemah. Bahkan jika kita tanya kepada siapapun yang menerjemahkan al-Qur’an, pasti dia akan mengatakan tidak semua makna yang dikandung oleh lafal-lafal al-Qur’an dapat ditemukan padanannya pada bahasa lain.
Setingkat lebih baik dari terjemah al-Qur’an adalah terjemahan tafsir al-Qur’an, atau tafsir yang memang ditulis dalam bahasa Indonesia. Siapapun yang ingin mempelajari isi al-Qur’an tidak boleh melewatkan kitab-kitab tafsir. Seorang yang ahli bahasa Arab pun tidak akan tepat memahami al-Qur’an jika tidak mempelajari kitab tafsir. Karena sebagaimana halnya semua bahasa yang hidup adalah dinamis. Tidak semua kata-kata yang dipakai orang zaman sekarang memiliki makna yang sama dengan makna yang dipakai pada zaman turunnya al-Qur’an. Misalnya, kata ‘sayyaroh’ pada zaman ini berarti mobil, sedangkan dalam al-Qur’an ‘sayyaroh’ berarti kafilah dagang. Kata ‘qoryah’ di zaman sekarang dipakai untuk makna desa, sedangkan dalam al-Qur’an artinya adalah kota atau negeri.
Di sisi lain kitab-kitab tafsir beragam kualitasnya sesuai dengan kapasitas keilmuan penulisnya. Yang paling dekat dengan kebenaran adalah yang paling banyak menggali pemahaman dari wahyu itu sendiri. Metode yang paling baik dalam menafsirkan al-Qur’an dengan al-Qur’an itu sendiri, kemudian menafsirkan al-Qur’an dengan Hadits Nabi, kemudian menafsirkan al-Qur’an dengan perkataan tabi’in, kemudian menafsirkan al-Qur’an dengan kaidah bahasa. Kitab tafsir yang paling baik menerapkan metode ini adalah Tafsir Ibnu Katsir.
Dikarenakan al-Qur’an kitab yang universal, maka setiap masa selalu membutuhkan penafsiran yang mengupas al-Qur’an terkait dengan isu-isu kontemporer. Pada abad ke-19 dan ke-20 muncul tafsir-tafsir kontemporer seperti al-Manar karya Rasyid Ridho, at-Tahrir wat-Tanwir karya Ibnu Asyur, Adhwa-ul Bayan karya Muhammad Amin asy-Syinqithy, dan yang fenomenal adalah Fi Zhilalil Qur’an karya Sayyid Quthb.
Level Ketiga, Membaca dengan Tadabbur
Al-Qur’an mendorong manusia untuk memfungsikan akal dan hatinya lebih jauh dari sekadar memahami, walaupun level memahami al-Qur’an adalah level aktivitas otak yang tinggi. Jika seseorang memahami Kalamullah berarti dia telah mencerna informasi yang luar biasa tinggi kualitasnya. Tetapi ternyata Allah menginginkan kapasitas pemikiran seorang muslim bergerak lebih jauh. Al-Qur’an mendorong akal dan hati untuk mentadabburi al-Qur’an. Tadabbur berarti deep thinking, merenungi, memperhatikan secara mendalam, menggali hakikat yang tersimpan di balik kata-kata, dan menyingkap horizon di belakang makna.
Hal itu karena hakikat-hakikat yang terangkum dalam al-Qur’an tidak semuanya hakikat yang permukaan yang sederhana dan mudah ditangkap. Banyak hakikat-hakikat yang membutuhkan pemikiran yang dalam, perenungan yang jauh serta pandangan yang tajam. Dan hal itu tidak mungkin didapatkan hanya sekadar dengan menangkap lapisan luar lafal-lafal al-Qur’an. Lebih jauh bahkan Allah menyatakan bahwa al-Qur’an diturunkan dengan tujuan agar manusia mentadabburi ayat-ayat-Nya. Allah berfirman:
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka mentadabburi ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shad: 76).
Untuk mentadabburi ayat-ayat Allah diperlukan hati yang bersih dan pemikiran yang tajam. Hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan mampu melihat secara jernih, karena syahwat akan banyak berbicara dan mengendalikan hati.
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. al-Jatsiyah: 23). 
Ayat-ayat Allah yang terbentang di alam semesta juga hanya dapat ditangkap dan dipahami oleh hati-hati yang bersih.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (Ulil Albab)” (QS. Ali Imran: 190). 
Level Keempat, Membaca dengan Khusyu’
Masih ada plafon yang lebih tinggi di atas tadabbur? Ya, al-Qur’an terus mendorong manusia untuk terbang tinggi menuju ketinggian ruh, masuk ke alam penuh dengan keagungan ilahi dengan hati khusyu’ ruh sang mukmin menyaksikan keagungan Allah.
Setelah hati mampu melihat alam di belakang dunia materi, memahami hakikat di balik fenomena alam, ketika tirai tersingkap, hati mukmin yang mentadabburi al-Qur’an luluh. Hati tunduk melihat kebesaran Allah. Kulit bergetar merasakan keagungan Hakikat Mutlak.
“Allah telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. az-Zumar: 23). 
Orang-orang yang hatinya dipenuhi dengan ilmu ilahi, orang-orang yang kedalaman ilmunya kokoh akan bersujud tunduk, mata mereka akan memancarkan air mata kekhusyu’an setiap kali mereka diingatkan dengan ayat-ayat Allah, setiap kali hati mereka tersentuh dengan Kebenaran Ilahi Mutlak.  
“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, (108) dan mereka berkata: “Maha suci Tuhan Kami, Sesungguhnya janji Tuhan Kami pasti dipenuhi”. (109) dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. al-Isra’: 107-109).

macam kurma

Pad bulan Ramadan dan menjelang lebaran meningkat cukup pesat. Sebagian masyarakat mengkonsumsinya untuk berbuka, ada juga yang membeli kurma untuk bingkisan kerabat atau teman kerja. Namun, perlu diketahui jika kurma memiliki jenis, ciri, rasa, dan variasi harga yang berbeda. Masyarakat perlu tahu agar tidak hanya menjadi penikmat saja.

Pemilik Agen Kurma Al-Barokah Syarifah Banun bernama Fitria Banun mengungkapkan, banyak beragam jenis kurma yang dijual di Indonesia. Seluruhnya berasal dari impor, sebagian besar berasal dari negara Timur Tengah seperti Makkah, Madinah, Mesir, Tunisia, Iran dan Irak. Ada juga kurma impor asal Amerika Serikat (AS).

“Jenis-jenis kurma banyak sekali, ada dari Makkah, Madinah, Mesir, Tunisia, Arab, Iran, Irak, ada juga yang dari AS, itu kurmanya beda-beda, harganya juga beda,” ujar Fitria saat disambangi detikFinance di lokasi, di Jl. KH. Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2014).

Wanita berusia 36 tahun ini menyebutkan, jenis-jenis kurma di antaranya kurma dari Makkah yaitu kurma Azwa atau biasa disebut kurma Nabi, ini harganya dibanderol Rp 350.000-500.000 per kg tergantung besarnya ukuran.

Kurma ini merupakan kurma paling mahal dari kurma lainnya. Ciri kurma ini berwarna hitam pekat dan ada garis-garis atau serat warna cokelat pada permukaan kurma. Rasa manisnya standar, tidak terlalu legit dan wujud kurma tampak kering, tidak lembab, ukurannya agak besar.

“Yang paling mahal kurma nabi bisa sampai Rp 500.000 per kg, ini yang super, kalau di mal ini harganya bisa Rp 1,5 juta per kg. Ada juga yang Rp 350.000 per kg, kalau di mal dijual Rp 1 juta. Bedanya Cuma di ukuran kecil gedenya dan kurma nabi ini dagingnya lebih banyak,” terang wanita yang sudah berjualan kurma selama 15 tahun ini.

Ada lagi kurma asal Madinah seperti kurma Mabrum atau laki-laki, Ambar, Safawi, Dabbas, Khalas, dan Lulu. Masing-masing punya ciri dan harga yang berbeda. Ada juga kurma Mesir seperti Elwaha, Golden Vale, Al-Amar, dan Rabbe. Lalu ada kurma Iran, kurma muda, hingga kurma Medjool asal AS.

Kurma lulu ini mirip dengan kurma nabi, sama-sama hitam pekat, namun ukurannya agak kecil. Kurma lulu juga tidak ada garis-garis atau serat di permukaannya, harganya pun lebih murah sekitar Rp 40.000 per kg.

“Kurma nabi hitam pekat, ujunngya selalu ada garis-garisnya. Kalau kurma lulu dari Madinah, sama hitam pekat bedanya nggak ada garis-garisnya jadi harus bisa bedakan biar nggak salah,” ucapnya.

Kurma paling murah yaitu kurma Irak dan Mesir. Harganya Rp 20.000-30.000 per kg. Kurma ini warnanya agak kuning dan teksturnya lembab, agak basah. Kurma Tunisia juga masuk hitungan murah dihargai Rp 80.000-Rp 100.000 per kg. Warna dan teksturnya hampir sama dengan kurma Irak dan Mesir.

“Paling murah kurma Mesir, Irak, sama Tunisia Jenis dan bentuk dan rasanya hampir mirip. Kurma Irak Rp 20.000 per kg, Mesir Rp 30.000 per kg, Kurma Khalas sama Al-Amar Rp 25.000 per kg, Tunisia Rp 80.000-100.000 per kg,” kata Fitria.

Selain itu, ada juga kurma yang agak berbeda dari kurma jenis lainnya yaitu kurma muda. Kurma ini biasanya dijual sebelum matang. Perlu waktu beberapa waktu untuk matang sehingga bisa dimakan.

Kurma ini berkhasiat untuk penyuburan wanita. Harga kurma dibanderol Rp 200.000-Rp 250.000 per kg. Kurma ini warnanya kuning gading dan teksturnya agak keras karena memang masih mentah.

“Kurma muda ini buat penyubur, biasanya buat pasangan yang memang lagi butuh, ini asal Madinah, banyak yang pesan, banyak peminatnya,” katanya.

Fitria menambahkan, ada lagi kurma yang juga dicari banyak orang yaitu kurma Medjool asal AS. Kurma ini dihargai Rp 175.000-250.000 per kg tergantung ukuran kurma. Kurma ini rasanya lebih legit, ukurannya lebih besar, dan teksturnya lebih lembut.

“Biasanya orang kantoran banyak yang beli buat bingkisan ke atasan atau buat keluarga juga, yang diabet nggak bisa makan ini karena legit, cuma Azwa (kurma nabi) yang boleh dimakan penderita diabetes,” kata Fitria.

sumber : http://finance.detik.com/read/2014/07/08/071313/2630708/4/mengenal-jenis-kurma-yang-beredar-di-indonesia

Material Pemasangan AC




Pipa Tembaga Set Panjang 15 meter dan 30 meter pada umumnya terdiri
ukuran 1/4"X 3/8" untuk AC 1/2pk,3/4pk,1pk ;
ukuran 1/4"X1/2" untuk AC 1-1/2pk dan 2pk ;
ukuran 1/4"X5/8" untuk ukuran AC 2-1/2pk ;
ukuran 3/8"X5/8" untuk ukuran AC 3pk dan 4pk ;
ukuran 3/8"X3/4" untuk AC ukuran 5 pk.

Pipa Conduit Type E

Pipa Conduit Type e 

Sumber ; http://matrials.blogspot.com/2013/06/harga-pipa-conduit-type-e.html


Ingin Harga Lebih Murah Hubungi kami Di (021) 970-44-191 Faks (021) 2937-4931 Atau Download harga kami DI SINI atau ke situs resmi kami di material.web.id

Type || SizePipa EletroPipa HDGCoupling SockElbow
E - 19 / 3/4"Rp49,300 Rp71,100 Rp5,250 Rp17,600
E - 25 / 1"Rp63,900 Rp90,500 Rp7,150 Rp30,900
E - 31 / 1 1/4"Rp85,600 Rp122,900 Rp9,650 Rp38,200
E - 39 / 1 1/2"Rp105,600 Rp151,800 Rp16,850 Rp52,000
E - 51 / 2"Rp157,500 Rp226,400 Rp21,800 Rp91,400
E - 63 / 2 1/2"Rp221,800 Rp318,700 Rp50,300 Rp265,800
E - 75 / 3"Rp394,800 Rp453,700 Rp73,350 Rp415,800


Type || SizeSet Screw ConnectorBushing PVCBuching MetalBushing InsulatedLocknutDucter ClipPyluck Clip
E - 19 / 3/4"Rp12,000 Rp5,800 Rp4,000 Rp6,800 Rp1,350 Rp4,000 Rp2,750
E - 25 / 1"Rp16,000 Rp9,000 Rp6,600 Rp11,400 Rp3,250 Rp5,000 Rp3,250
E - 31 / 1 1/4"Rp19,500 Rp13,500 Rp9,400 Rp14,400 Rp3,750 Rp5,200 Rp3,750
E - 39 / 1 1/2"Rp27,500 Rp19,500 Rp14,800 Rp18,800 Rp4,350 Rp6,200 Rp4,750
E - 51 / 2"Rp55,200 Rp27,500 Rp30,500 Rp33,800 Rp7,250 Rp7,000 Rp5,750
E - 63 / 2 1/2"Rp70,700 Rp49,500 Rp50,000 Rp55,800 Rp11,500 Rp8,500 Rp6,250
E - 75 / 3"Rp139,200 Rp68,700 Rp53,800 Rp74,700 Rp13,750 Rp10,000 Rp6,750

Pipa schedule, seam less, conduit

Pipa schedule, seam less, conduit

Sumber ; http://gambarteknik.blogspot.com/2009/03/pipa-schedule-seam-less-conduit.html

Material pipa mempunyai berbagai macam jenis dan penggunaan yang berbeda-beda.
Pipa-pipa ini antara lain Schedule 40, Schedule 80, Conduit, Seam less boiler, pipa galvanis, dan pipa hitam.


CARBON STEEL PIPE SCHEDULE 40







NO Size (Inch) OD (mm) ID (mm) T (mm) L (m) Weight (kg)
1 1/2 21.7 16.1 2.8 6 7.86
2 3/4 27.2 21.4 2.9 6 10.44
3 1 34.0 27.2 3.4 6 15.42
4 1 1/4 42.7 35.5 3.6 6 20.82
5 1 1/2 48.6 41.2 3.7 6 24.60
6 2 60.5 52.7 3.9 6 32.64
7 2 1/2 76.3 65.9 5.2 6 54.72
8 3 89.1 78.1 5.5 6 67.80
9 4 114.3 102.3 6.0 6 96.00
10 5 139.8 126.6 6.6 6 130.20
11 6 165.2 151.0 7.1 6 166.20
12 8 216.3 199.9 8.2 6 252.60
13 10 267.4 248.8 9.3 6 355.20
14 12 318.5 297.9 10.3 6 469.80
15 14 355.6 333.4 11.1 6 565.80
16 16 406.4 381.0 12.7 6 738.00


CARBON STEEL PIPE SCHEDULE 80







NO Size (Inch) OD (mm) ID (mm) T (mm) L (m) Weight (kg)
1 1/2 21.7 14.3 3.7 6 9.84
2 3/4 27.2 19.4 3.9 6 13.44
3 1 34.0 25.0 4.5 6 19.62
4 1 1/4 42.7 32.9 4.9 6 27.42
5 1 1/2 48.6 38.4 5.1 6 32.82
6 2 60.5 49.5 5.5 6 44.76
7 2 1/2 76.3 62.3 7.0 6 72.00
8 3 89.1 73.9 7.6 6 91.80
9 4 114.3 97.1 8.6 6 134.40
10 5 139.8 120.8 9.5 6 183.00
11 6 165.2 143.2 11.0 6 250.80
12 8 216.3 190.9 12.7 6 382.80
13 10 267.4 237.2 15.1 6 563.40
14 12 318.5 283.7 17.4 6 774.00
15 14 355.6 317.6 19.0 6 948.00
16 16 406.4 363.6 21.4 6 1218.00


SEAM LESS BOILER TUBES







NO Size (Inch) OD (mm) ID (mm) T (mm) L (m) Weight (kg)
1 1/4 13.4 9.9 1.8 6 3.13
2 3/8 17.2 13.6 1.8 6 4.10
3 1/2 21.3 17.3 2.0 6 5.77
4 3/4 26.9 22.3 2.3 6 8.46
5 1 33.7 30.8 1.5 6 13.20


31.8 26.0 2.9 6 12.40
6 1 1/4 42.4 37.2 2.6 6 15.42


44.5 39.3 2.6 6 16.14


38.0 32.8 2.6 6 13.62
7 1 1/2 48.3 42.5 2.9 6 19.62
8 2 60.3 54.5 2.9 6 24.84


57.0 51.2 2.9 6 23.22
9 2 1/2 76.1 70.3 2.9 6 31.68
10 3 88.9 82.5 3.2 6 40.86
11 4 114.3 106.3 4.0 6 66.00
12 5 139.7 131.7 4.0 6 80.40
13 6 168.3 159.3 4.5 6 109.08


BLACK & GALAVANIZED WELDED STEEL PIPE







NO Size (Inch) OD (mm) ID (mm) T (mm) L (m) Weight (kg)
1 3/8 17.3 12.7 2.3 6 5.10
2 1/2 21.7 16.1 2.8 6 7.86
3 3/4 27.2 21.6 2.8 6 10.08
4 4 34 27.6 3.2 6 14.58
5 1 1/4 42.7 35.7 3.5 6 20.28
6 1 1/2 48.6 41.6 3.5 6 23.34
7 2 60.5 52.9 3.8 6 31.86
8 2 1/2 76.3 67.9 4.2 6 44.82
9 3 89.1 80.7 4.2 6 52.74
10 3 1/2 101.6 93.2 4.2 6 60.60
11 4 114.3 105.3 4.5 6 73.20
12 5 139.8 130.8 4.5 6 90.00
13 6 165.2 155.2 5.0 6 118.80
14 8 216.3 204.7 5.8 6 180.60
15 10 267.4 254.2 6.6 6 254.40
16 12 318.5 304.7 6.9 6 318.00


FURNITURE AND CONDUIT TUBES







NO Size (Inch) OD (mm) ID (mm) T (mm) L (m) Weight (kg)
1 1/2 14.5 12.7 0.9 6 1.59
2 9/16 16.1 14.3 0.9 6 1.79
3 5/8 17.7 15.9 0.9 6 1.99
4 3/4 20.9 19.1 0.9 6 2.42
5 7/8 24.2 22.2 1.0 6 3.14
6 15/16 15.8 13.8 1.0 6 3.37
7 1 27.8 25.4 1.2 6 4.30
8 1 1/8 31.0 28.6 1.2 6 4.87
9 1 1/4 34.2 31.8 1.2 6 5.44
10 1 3/8 37.4 35 1.2 6 5.43
11 1 1/2 40.5 38.1 1.2 6 6.55
12 1 5/8 43.7 41.3 1.2 6 7.12
13 1 3/4 47.3 44.5 1.4 6 8.92
14 2 53.6 50.8 1.4 6 10.24
15 2 1/4 60.0 57.2 1.4 6 11.56
JEME KITE NIAN

Mengenai Saya

Foto saya
Cikarang, Bekasi, Jawa barat, Indonesia
Teknisi : 1. Komputer dan Jaringan internet 2. Electik (insatasi Listrik) 3. Service AC, service Komputer 4. Press Machine & CNC